Menurut Ferdinand de Saussure dan Ogden & Richards semiotika merupakan kajian tentang tanda (sign) dengan segala perannya di dalam kehidupan sosial masyarakat. Sesungguhnya tanda (sign) adalah sebuah stimulus yang diterima oleh otak untuk diproses yang kemudian memunculkan respon berupa sebuah konsep realitas tertentu.
Dapat pula dikatakan bahwa kajian semiotika mempelajari tentang segala bentuk hubungan antara tanda dengan representasi realitasnya dan hubungan diantara para penggunanya di dalam kehidupan sosial masyarakat. Hubungan antara tanda dengan representasi realitasnya lebih dikenal dengan hubungan antara penanda (tanda) dengan petanda (makna).
Sebuah tanda tidak hanya mengandung hubungan internal antara aspek material (penanda) dan konsep mental (petanda), namun juga mengandung hubungan antara dirinya dan sebuah sistem yang lebih luas di luar dirinya. Sebuah tanda lebih merupakan self-reflective dalam artian bahwa sebuah penanda dan sebuah petanda masing-masing harus secara berturut-turut menjadi kemampuan dari ekspresi dan persepsi. Louis hjelmslev dikenal dengan teori metasemiotik (scientific semiotics).
Sama halnya dengan hjelmslev, roland barthes pun merupakan pengikut saussurean yang berpandangan bahwa sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Semiotik, atau dalam istilah barthes semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things).
Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak dikomunikasikan, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Salah satu wilayah penting yang dirambah barthes dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca (the reader). Sebuah tanda membutuhkan keaktifan pembaca agar dapat berfungsi.
Jadi alangkah baiknya kalau setiap tempat di kota pare di beri pertanda agar dapat memudahkan komunikasi visual. Selain menarik perhatian (eye catching) juga bisa menjadi wisata mata. Menarik kiranya kalau setiap warung nasi pecel, rujak cingur dll di beri sign dengan visual yg bisa menarik banyak lagi orang-orang yang ingin datang.
Sumber : PareKita
~Pare De Java~
Blog Archive
-
▼
2011
(24)
-
▼
November
(16)
- Tokoh Pewayangan
- [GILA] Kebobrokan PNS (Yang Mau Jadi PNS, Masuk Lho)
- Cara Memahami Perasaan Orang Lain
- [BAHAYA] Meniup Makanan / Minuman Yang Masih Panas
- Mikul Dhuwur Mendhem Jero
- [Muhammad Ainun Najib] Malam Amal Bersama Cak Nun ...
- Sekilas Tentang Pare
- Hello Darkness !!!
- Mlaku - mlaku Kutho Pare Part I
- Sign Part II
- Sign Part I
- Pare Dalam SemiOtika
- Good Morning Pare
- Ternyata Pare Juga Bisa Banjir
- Perpustakaan "MASTRIP" - Gudang Ilmu Yang Semakin ...
- Donate For Pare De Java
-
▼
November
(16)